Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru Masehi awalnya diresmikan Kaisar
Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM), lalu diresmikan ulang oleh pemimpin
tertinggi Katolik, yaitu Paus Gregorius XII tahun 1582.
Penetapan
ini kemudian diadopsi oleh hampir seluruh negara Eropa Barat yang
Kristen sebelum mereka mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752.
(www.en.wikipedia.org; www.history.com)
Tradisi meniup terompet
yang menjadi ciri khas malam tahun baru pada mulanya merupakan cara
orang-orang kuno untuk mengusir setan.
Dalam buka The book World Book Encyclopedia (tahun 1984, volume 14, halaman 237)
“The Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year’s Day in 46 BC. The Romans dedicated this day to Janus , the god of gates, doors, and beginnings. The month of January was named after Janus, who had two faces – one looking forward and the other looking backward.”
Terjemahannya sebagai berikut:
“Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu). Bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yg memiliki 2 wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa) lalu.”