Ada beberapa tips penting untuk membedakan daging SAPI dan daging BABI, baik ketika masih mentah maupun ketika sudah menjadi masakan.
Cara membedakan daging sapi dan daging babi ketika MASIH MENTAH:
1. Dari warna dagingnya
Daging sapi berwarna merah tua, sedangkan daging babi merah muda.
2. Dari warna lemaknya
Lemak sapi berwarna putih, sedangkan lemak babi berwarna kuning krem atau putih tulang.
3. Dari bentuk lemaknya
Lemak sapi teksturnya padat dan mudah dipisahkan dari daging. Lemak babi basah, lengket, dan bergabung dengan daging, sehingga relatif sukar dipisahkan dari daging.
4. Dari serat dagingnya
Serat daging sapi lebih tebal daripada serat daging babi, sehingga rendang/dendeng sapi lebih alot (lebih keras) daripada rendang/dendeng babi.
5. Dari aroma dagingnya
Aroma daging sapi harum khas daging sapi, sedangkan aroma daging babi wengur (eneg) khas daging babi. Aroma daging babi kombinasi antara apek (tengik), amis, dan pesing.
6. Dari harga dagingnya
Standar harga daging sapi sapi berkualitas baik dalam kondisi normal Rp 120.000,- sd. 130.000,- sedangkan harga daging babi sangat tergantung kualitasnya. Jika kualitas 'bagus' (lemak tipis) harganya hanya di kisaran Rp 75.000,- sd 90.000,-. Jika kualitas jelek, harganya hanya sekitar Rp 45.000,- sd. 55.000,- saja.
___
Cara membedakan MASAKAN yang menggunakan daging sapi dan daging babi:
1. Dari tulisannya
Kalo ada tulisan "Sedia menu babi", berarti menggunakan bahan dari babi.
2. Dari aroma kuahnya
Masakan menggunakan daging sapi aromanya harum dan sedap. Jika menggunakan daging babi, aromanya tidak sedap.
3. Dari kuah masakannya
Jika menggunakan daging sapi, kuahnya bening dan encer. Jika menggunakan daging babi, maka kuahnya keruh, kental, dan sangat berminyak.
4. Dari uap masakannya
Jika menggunakan daging sapi, uapnya tipis dan naiknya relatif cepat. Kesannya seperti ringan. Jika menggunakan daging babi, uap masakannya sangat banyak, berkumpul di bawah, dan tidak mau naik. Kesannya seperti berat.
____
Dengan tulisan sederhana ini semoga kita dapat lebih terhindar dari ulah oknum pedagang daging yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan secara tidak bermoral.
Semoga bermanfaat…
Sumber: Direktur Halal Research Centre
Fakultas Peternakan UGM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar