Perlu kami informasikan bahwa humor tersebut kebanyakan bukan kami yang mengarang. Akan tetapi kami sulit untuk menentukan siapa yang mengarang karena satu humor sering ditampilkan oleh beberapa situs. selamat membaca pada statistik dalam humor (1).
Anekdot Statistikawan
Tiga orang profesor ahli purbakala tersesat di sebuah lembah yang curam, sepi dan mencekam. Ketika mereka sedang berdiskusi tentang cara keluar dari lembah tersebut, Satu dari mereka mempunyai ide untuk berteriak, karena gemanya akan terdengar berulang-ulang. Maka salah seorang di antara mereka berteriak sekuat tenanga:
"Halooo..., kami di mana?" dan teriakan itu bergema berulang-ulang sampai beberapa menit.
Akhirnya, setelah 15 menit menunggu terdengar jawaban:
"Halo...., kalian tersesat!"
Satu dari antara ahli purbakala tersebut berkata, "Itu pasti jawaban profesor statistik!" Kedua rekannya tertegun dan bertanya:
"Dari mana kamu tahu?"
"Ada tiga alasan", jawabnya. "Pertama, dia terlalu lama untuk menjawab; kedua, dia selalu benar; dan ketiga; jawabannya tidak berguna sama sekali!"
Jin dan Statistikawan
Suatu ketika, seorang ahli statistik menemukan sebuah lampu ajaib. Ketika tanpa sengaja dia menggosoknya, maka keluarlah Jin yang langsung berkata,
"Hai....Tuan...saya akan memenuhi tiga permintaanmu. Akan tetapi, karena sebagai Tuan selalu menyatakan bahwa diri Anda sangat bermanfaat bagi orang lain, maka dua orang politikus di seberang jalan itu akan mendapatkan dua kali dari apa yang Tuan minta".
Statistikawan tersebut berpikir, bahwa tidak ada ruginya meskipun ada orang lain yang mendapatkan lebih, maka dia berkata'
"Saya minta sebuah mobil mewah!"
Dan segeralah sebuah mobil mewah tersedia di hadapannya. Akan tetapi, dua politikus yang kebetulan berada di seberang jalan juga mendapatkan masing-masing dua buah mobil mewah serupa.
"Permintaan kedua", kata statistikawan tersebut, "Aku minta uang Satu milyard!"
Segera sekantung uang semilyar ada di hadapannya. Statistikawan tersebut menoleh dan melihat bahwa dua politikus masing-masing mendapatkan 2 milyard. Lama-lama dia mulai gerah.
"Baiklah, ini permintan ketiga. Saya ingin mendonorkan satu mata saya kepada orang lain, agar saya lebih berguna bagi orang lain!"
Statistik dan Kebijakan Pemerintah
Suatu saat, seorang menteri melapor kepada presiden tentang hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan jumlah rakyat miskin,
"Begini Pak Presiden, setiap 1% pertumbuhan ekonomi, berarti jumlah rakyat miskin akan berkurang sekitar 1 juta orang". Tampak Presiden manggut-manggut, "akan tetapi Pak, dalam kondisi krisis global seperti ini, sangat sulit untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi!"
"Baiklah", jawab Presiden. "Kalau begitu, kita ambil kebijakan yang memberatkan rakyat miskin saja, sehingga mereka akan berkurang dengan sendirinya karena terbebani oleh kebijakan itu. Bukankah berkurangnya rakyat miskin akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi?"
Ahli Statistik Sok Tahu
Suatu saat, seorang ahli statistik mendapatkan bahwa bagian yang paling 'vital' darinya yaitu (maaf) telurnya yang sebelah kiri berubah warna menjadi biru. Segera dia menemui dokter, menceritakan permasalahannya dan berkata,
"Dok, berapa persen kemungkinan kelainan ini berakibat fatal?" tanyanya dengan mantap. Dokter menjawab,
"Maaf Pak, saya harus memeriksa dulu."
"Tidak usah. Langsung saja jawab pertanyaan saya!" jawab ahli statistik tersebut.
"Hmm, agak sulit tanpa memeriksa, akan tetapi kemungkinan pasien selamat dari gangguan seperti ini hanya 1 banding 10, artinya 9 pasien akan mengalami akibat yang lebih parah!"
"Baiklah, kalau begitu, segera ambil saja!" Meskipun dokter tersebut membantah, tapi ahli statistik tersebut menerangkan teori probabilitas dengan rumit sehingga akhirnya dokter tersebut menuruti kemauannya.
Sekitar dua minggu kemudian, ahli statistik menemui dokter itu lagi dan berkata,
"Wah, dok, sepertinya sudah menular ke yang sebelah kanan karena sekarang juga berwarna biru. Segera ambil saja!" Dokter tersebut menolak, tapi ahli statistik tersebut malah menerangkan kembali teori probabilitas, sehingga akhirnya dokter tersebut menurut.
Dua minggu lagi, dokter tersebut disuruh mengambil kemaluan ahli statistik karena juga telah berwarna biru. Dokter tersebut kembali menuruti perintah.
Sekitar sebulan kemudian ahli statistik kembali datang dan menunjukkan paha kirinya yang juga berubah menjadi biru. Si ahli statistik menyerah dan meminta dokter untuk memeriksanya.
"Well.. sepertinya ini tidak terlalu bermasalah", kata dokter setelah memeriksa. "Ternyata hanya celana jeans Anda saja yang luntur!"
Syarat Menjadi Ahli Statistik
Tahukah Anda syarat utama untuk menjadi ahli statistik. Syarat utamanya adalah bahwa Anda harus NORMAL, atau setidaknya, dapat DITRANSFORMASIKAN sehingga menjadi NORMAL.
- Diasumsikan
Suatu saat, tiga orang profesor, profesor fisika, profesor kimia dan profesor statistik terdampar di sebuah pulau terpencil ketika sedang melakukan perjalanan untuk sebuah penelitian. Ketika mereka telah kelaparan, mereka menemukan sebuah kaleng berisi makanan, akan tetapi malangnya, mereka tidak bisa membuka kaleng tersebut.
"Begini saja", kata profesor fisika, "kita dapat menggunakan gaya yang tinggi untuk menekan kaleng itu, sehingga kaleng tersebut tidak mampu menahan gaya dan akan terbuka!"
"Tidak bisa", sahut profesor kimia, "kita panaskan saja kaleng itu, sehingga panas dalam kaleng akan meningkat selaras hukum termodinamika dan akan mendorong isi kaleng tersebut keluar!"
"Ah, saya punya cara yang lebih bagus!" kata profesor statistik, "Pertama, KITA ASUMSIKAN BAHWA KITA PUNYA ALAT PEMBUKA KALENG........"
- Signifikansi
Suatu ketika, Presiden sedang menerima laporan pertumbuhan ekonomi dari para menteri bidang terkait. Koordinator menteri melaporkan:
"Tahun ini kita mengalami pertumbuhan ekonomi negatif sebesar 1,5% Pak", demikian bunyi laporannya.
Presiden manggut-manggut, lalu melirik kepala Biro Statistik sambil berkata,
"Saya pikir itu tidak masalah. Signifikansi kan 5% jadi masih di bawah itu!"
Statistikawan dan Neraka
Alkisah, para penghuni neraka yang kegerahan karena siksa yang mereka dapat memohon kepada Sang Khalik, agar melakukan survey tentang karakteristik penghuni neraka dan surga, agar dapat dibagikan kepada penghuni bumi. Tujuannya adalah agar para penghuni bumi dapat mempersiapkan diri agar tidak menghuni neraka seperti mereka.
Sang Khalik setuju dan mulailah dilakukan survey tersebut. Dalam waktu singkat, hasil survey karakteristik penghuni neraka telah selesai dan diserahkan kepada Sang Khalik. Dia menerima dengan baik dan akan memberikannya kepada penghuni bumi bersamaan dengan hasil survey dari surga yang ternyata belum kelar.
Setelah ditunggu beberapa lama, hasil survey dari surga tak kunjung kelar. Utusan-Nya segera menghubungi penghuni surga untuk menanyakan hal tersebut. Penghuni surga menjawab bahwa mereka ternyata kesulitan melakukan survey tersebut karena di surga tidak ada ahli statistik!!!!
Pencitraan
Suatu saat, kondisi perekonomian sedang mengalami saat-saat terburuk dan keresahan masyarakat mulai muncul. Presiden mengumpulkan segenap stafnya dan mencari solusi yang paling tepat. Salah satu menterinya memberikan masukan,
"Kita minta bantuan ahli statistik saja Pak. Mereka paling jago untuk menciptakan kesan baik di tengah-tengah keburukan ekonomi seperti ini!"
Lagi, Cerita tentang Kemungkinan
Seorang agen rahasia menyatakan bersedia untuk menjalankan suatu misi penting yang sangat berbahaya, termasuk keselamatan nyawanya. Temannya heran dan berkata,
"Hebat, saya salut. Ini misi yang sangat berbahaya dan sudah banyak teman kita yang gagal dan meninggal dalam tugas!"
"Yah, saya tahu itu", jawabnya. "Kemungkinan keberhasilan hanya 10% dan saya sudah menghitung bawah telah ada 9 teman kita yang gagal dalam misi ini!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar