Metaverse merujuk secara luas pada gagasan tentang dunia virtual yang dapat
diakses oleh banyak orang walaupun menggunakan perangkat berbeda. Metaverse
digambarkan sebagai ranah online yang sepenuhnya imersif, terlihat mirip
dengan dunia nyata, tetapi dihasilkan oleh komputer.
Metaverse juga merupakan ruang virtual yang diciptakan sebagai versi digital dari berbagai aspek yang ada di dunia nyata, baik itu interaksi antara manusia maupun fungsi ekonomi. Dalam Metaverse, manusia akan mengenal istilah virtual reality (VR) dan augmented reality yang ditandai dengan pemakaian dunia virtual yang lebih berkelanjutan.
AR atau augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara realitas dalam waktu nyata.
Sementara virtual reality (VR) adalah teknologi yang mampu menciptakan simulasi. Simulasi ini bisa mirip seperti dunia nyata, seperti suasana saat pengguna berjalan-jalan di sebuah tempat. Mark Zuckerberg mengatakan metaverse merupakan evolusi selanjutnya untuk jejaring sosial. Untuk mewujudkannya, orang perlu memakai headset VR atau kacamata augmented reality yang menempatkan dunia digital ke dunia nyata. Mungkin juga ada hologram manusia hidup yang dipancarkan ke dunia nyata dari sistem proyeksi mutakhir.
"Ketika Anda bermain game dengan teman-teman Anda, Anda akan merasa seperti berada di sana bersama di dunia yang berbeda, tidak hanya di komputer Anda sendiri," kata Zuckerberg.
"Dan ketika Anda sedang rapat di metaverse, Anda akan merasa seperti berada di ruangan bersama-sama melakukan kontak mata, memiliki rasa ruang yang sama, dan tidak hanya melihat kisi-kisi wajah di layar," sambungnya.
Sementara itu menurut Coinmarketcap, metaverse adalah ruang virtual yang diciptakan sebagai versi digital dari berbagai aspek yang ada di dunia nyata, baik itu interaksi antara manusia maupun fungsi ekonomi.
1. Istilah metaverse sudah ada sejak 1992
Meski banyak dijelaskan dan dikenalkan oleh Mark Zuckerberg, namun istilah metaverse bukanlah hal baru. Istilah ini sudah dikenal sejak tahun 1992.
Orang pertama yang menciptakan istilah metaverse itu adalah Neal
Stephenson. Dia menyebut metaverse pada novelnya di tahun 1992 yang
berjudul Snow Crash.
Dalam novel tersebut, istilah metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang
dihuni oleh avatar orang sungguhan. Menurut pakar Kajian Media Universitas
Airlangga (Unair) Rachman Ida, konsep metaverse sendiri merupakan
perkembangan dari konsep yang telah ada sebelumnya.
"Konsep Metaverse bukan benar-benar baru, sebab pada tahun 2003 sudah ada dunia virtual bernama Second Life yang menawarkan adanya konsep virtual community yang dibuat dengan maksud menghubungkan orang tanpa harus bertemu secara langsung," ungkap Ida dikutip dari laman Unair.
Keberhasilan Second Life sendiri sudah terlihat saat perusahaan sekelas International Business Machine Corporation (IBM), serta ratusan perusahaan lainnya saling mendirikan kantor virtual di sana.
2. 'Kehidupan' di dunia Metaverse
Melansir laman CNBC Indonesia, metaverse secara lebih singkat bisa dianggap
sebagai internet yang diberikan dalam bentuk 3D.
Jika selama ini kehidupan
manusia di media sosial hanya bertatapan di layar maka, Zuckerberg
menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa dimasuki lebih
real secara 3D.
Bisa dikatakan itu adalah komunitas virtual yang saling terhubung di mana,
orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset
realitas virtual, kacamata augmented reality (AR), aplikasi smartphone dan
atau perangkat lainnya.
3. Bisa pergi ke konser hingga kantor virtual
Lebih menariknya lagi, di dunia metaverse, pengguna bisa melakukan hal-hal
seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau
melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.
Bahkan menurut Zuckerberg, metaverse bisa menjadi sistem baru dalam dunia
kerja seperti shift atau work from home di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Berbeda dengan bekerja secara virtual dengan panggilan video, di metaverse
karyawan bisa bergabung bersama di sebuah kantor virtual.
Berikut adalah cara kerja atau sejumlah kegiatan atau hal-hal yang bisa dilakukan oleh penggunanya di Metaverse, antara lain:
Horizon: Horizon adalah dunia virtual yang dapat memilih atau membuat tanah sendiri seperti taman, kantor, tempat bermain, pantai, pegunungan, luar angkasa atau tempat manapun yang ingin dituju.
Avatar: Avatar adalah pengguna dapat menciptakan avatarnya sendiri sesuai keinginan seperti avatar manusia dengan gender laki-laki atau perempuan lengkap dengan pakaian ataupun wujud lain misalkan robot, karakter, dinosaurus, dan lain-lain.
Kegiatan virtual: Kegiatan virtual adalah pengguna dapat melakukan aktivitas yang sama di dunia asli seperti berolahraga, menonton film, menonton konser, kuliah, bekerja, dan lain-lain.
Kumpul bersama: Kumpul bersama adalah pengguna dapat bertemu dengan pengguna lain untuk meeting, berpesta ataupun sekedar nongkrong bersama.
Belanja: Belanja adalah pengguna dapat berbelanja dan bertransaksi layaknya berbelanja langsung ke toko atau mal.
Masuk ke dalam game: Masuk ke dalam game adalah pengguna dapat masuk ke dalam game layaknya seperti film Ready Player One atau Film Free Guy.
Alat hardware: Alat hardware adalah pengguna memakai headset Virtual.
Nah sonizen, itulah penjelasan mengenai apa itu Metaverse dan seperti apa di Metaverse, menarik bukan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar