Viewtrader - Grow your social channel

Selasa, 19 Juli 2022

Cara Menghitung Performa Ayam Petelur

Halo sonizen, sobat netizen, ayam petelur diternakkan untuk menghasilkan telur yang nantinya akan dijual.
Untuk mengukur keberhasilan yang dicapai, peternak membutuhkan data/catatan dari kegiatan sehari-hari dari kandang yang disebut dengan recording.
Dari catatan kandang (recording) peternak bisa mengetahui performa maupun produktifitas dari ayam petelur.
Khususnya bagi peternak pemula, pencatatan data atau recording sangat perlu diterapkan.

Komponen Perhitungan Performa

Berikut beberapa komponen recording untuk menghitung performa ayam petelur:

1. Deplesi (Penyusutan)
Deplesi disini meliputi jumlah ayam yang mati, diafkir atau hilang. Data ini harus dicatat karena setiap ada penyusutan dalam jumlah tertentu, maka peternak harus menyesuaikan jumlah pemberian ransum dengan jumlah populasi akhir. Jumlah penyusutan juga bisa menjadi kontrol kesehatan, misalnya serangan penyakit yang menyebabkan mortalitas ayam.

a. Penyusutan/deplesi ayam dalam seminggu
Jumlah kumulatif ayam yang mati dan culling dalam seminggu dibagi jumlah ayam pada awal minggu dikalikan persen (%). Standar maksimum 0,2 % per minggu.

b. Penyusutan/deplesi ayam dalam sebulan
Jumlah kumulatif ayam yang mati dan culling dalam sebulan dibagi jumlah ayam pada awal bulan dikalikan persen (%). Standar maksimum 0,84 % per bulan.

c. Penyusutan/deplesi ayam dalam satu periode
Penyusutan deplesi ayam dalam satu periode artinya pada umur 20-80 minggu sampai afkir. Jumlah kumulatif ayam mati (standarnya 1/3 bagian) dan culling (standarnya 2/3 bagian) dalam satu periode dibagi jumlah ayam pada awal periode (sejak Hen Week 5%) dikalikan persen (%). Standar maksimum 10% per periode.

2. Jumlah Konsumsi Pakan
a. Feed Intake (FI)
Feed Intake biasa disebut jumlah pakan yang dikonsumsi per ekor ayam. Pakan yang diberikan kepada ayam (kg) dibagi jumlah ayam hidup x 1.000 (gram/ekor). Standarnya 111-113 gram/ekor/hari).

b. Point Feed (PI)
Point feed disebut juga jumlah pakan yang benar-benar dimakan oleh ayam. Jatah pakan yang diberikan ke ayam dikurangi yang tercecer. Hitungan ini jarang digunakan karena praktis tidak ada peternak yang menghitung berapa gram pakan yang tercecer per ekor. Sebetulnya ini hitungan yang nyata (gram/ekor).

3. Produksi Telur
a. Hen Day % (HD %)
Hen Day Production (HDP) adalah cara menghitung produksi telur harian. Perhitungannya adalah jumlah telur dibagi jumlah ayam saat itu di kali (x) 100 %. Misalnya jumlah ayam layer pada pagi hari 1.000 ekor, total produksi telur dalam satu hari 825 butir, maka HD nya 825 butir / 1.000 ekor x 100 % = 82,5 %. Standarnya 82 % - 90 %.

b. Hen Week % (HW %)
Hen Week (HW) adalah cara menghitung produksi telur dalam seminggu. Perhitungannya adalah jumlah telur dalam seminggu dibagi jumlah hari dalam seminggu dibagi jumlah ayam awal minggu di kali (x) 100 %.
Misalnya, produksi telur dalam seminggu 5.775 butir, dibagi jumlah ayam pada awal minggu, misalnya 998 ekor, maka HW nya adalah 5.775 butir/7 hari/998 ekor = 82,7 %. Standarnya 82 % - 84 %.

c. Egg Weight (EW) atau bobot telur per butir (gram)
Bobot telur (kg) dibagi jumlah telur (butir) x 1.000 = gram/butir telur. Standarnya minimum 62,5 gram/butir.

d. Hen House (HH) butir dan Kg
Adalah total produksi telur sejak HW 5 %. Misalnya jumlah ayam 1.000 ekor, pada umur 20 minggu sampai umur 80 minggu, didapat 319.395 butir/1.000 ekor = 319,4 butir/ekor. Standarnya 325 butir/ekor/periode.

Bila berdasarkan bobot (egg mass), maka jumlah kumulatif bobot telurnya, misalnya 19.934,1 kg/1.000 ekor = 19,9 kg/ekor, berapapun sisa ayam yang hidup. Standarnya minimum 20 kg telur/ekor/periode.

4. FCR
FCR (feed convertion ratio) adalah jumlah pakan kumulatif sejak HW 5 % sampai umur 80 minggu/afkir. Misalnya habis 44.974 kg, dibagi jumlah telur kumulatif 19.934,1 kg = 2,26. Standarnya 2,10 - 2,20.

Dengan adanya data yang lengkap seperti ini, bisa digunakan sebagai patokan untuk analisa performa ayam petelur. Bahkan dari data harian, mingguan dan satu periode bila lengkap, bisa terbentuk grafik performa yang bisa dibandingkan dengan standar masing-masing strain. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar